Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Deden Firman menyebut, industri keuangan syariah Tanah Air tengah dilirik beberapa negara dan dijadikan sebagai pusat pembelajaran pengembangan industri syariah.
Beberapa negara tersebut adalah Qatar, Turki dan Malaysia yang mengincar Indonesia dalam pengembangan bisnis syariah mereka.
"Negara lain ada yang mau belajar perbankan syariah di Indonesia, seperti Uganda, Tanzania, Tajikistan, dan Nigeria," ujar Deden di Hotel Aston Nirwana, Bogor,
Bahkan, Jepang juga membidik Indonesia dalam pengembangan bisnis syariah dan sebagai tujuan investasi. Hal ini mengingat tingginya jumlah penduduk usia pensiun dan adanya kebijakan suku bunga rendah.
"Ada bank dari Malaysia yang menjadi investor strategis. Jepang juga pernah undang OJK untuk berikan pelatihan mengenai perbankan syariah," jelas dia.
Untuk itu, otoritas tengah menyiapkan peta jalan atau road map pengembangan industri syariah Tanah Air, khususnya sektor perbankan. Langkah ini agar mampu berkontribusi terhadap perekonomian dalam negeri.
"Roadmap ini akan dijalankan secara bertahap, dari tahun 2015-2019 mendatang," ucapnya.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan memperkuat sinergi kebijakan antar stakeholder, memperbaiki struktur dana, memperkuat permodalan dan skala usaha serta memperbaiki kualitas dan layanan produk.
"Tahun ini pertumbuhan perbankan syariah hingga Agustus 2016 mencapai 11,3 persen. Sehingga kondisi ini diharapkan membaik seiring implementasi dari roadmap tersebut," tutup dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar