Senin, 25 Juli 2016

Inilah Pulau Pulau Buatan Manusia Di Dunia

Daratan adalah hal yang mutlak diperlukan manusia untuk menunjang hidupnya, bertempat tinggal dan mengisi kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana jadinya jika suatu daerah atau pulau sudah sesak oleh manusia? Maka akan ada usaha dari manusia untuk menemukan pulau baru atau bahkan membuat pulau baru. Apakah mungkin manusia mampu membuat pulau baru?

Berikut sahabat Rajapoker88 kami ulas lima pula yang tercipta dari kombinasi teknologi rekayasa manusia dan proses alam.

Pulau kamfers Dam terletak di danau Kamfers Dam di Afrika Selatan, sebelah utara Kimberly. Pulau ini dibangun dalam bentuk huruf "S" raksasa. Dengan luas penampang air seluas 400 hektar, daratan berair tersebut merupakan sebuah pulau yang tercipta berdasar tingkat volume air sehingga hanya akan terlihat sebuah permukaan air saja apabila permukaan air meningkat, namun akan menjadi motif daratan yang indah ketika air surut. Bendungan Kamfers ini menjadi tempat berkumpul dan bereproduksinya burung Pink Flamingo. Bendungan dan daratan seluas 384 hektar yang mengelilinginya sebenarnya didesain sebagai wilayah konservasi kota, sebagai pemukiman dan aktifitas usaha. Pulau Kamfers Dam dibangun menggunakan 26.000 ton bahan. Hampir 50.000 flamingo tinggal di pulau ini. Namun, karena memburuknya kualitas air dan meningkatnya permukaan air, pulau ini dalam bahaya.

Pulau Uro



Kumpulan dari rumput totora yang memadat dan mengikat satu sama lain ternyata bisa membentuk sebuah pulau bernama Pulau Uro. Pulau ini mengapung diatas danau Titicaca Puno, antara Peru dan Bolivia. Pulau tersebut merupakan buatan suku Uro Aymaras yang dulu dibuang dan tak memiliki hak memperoleh tanah. Totora dibuat menganyam dan mengapung di atas danau. Agar ketahanan totora tetap terjaga, totora tersebut harus rutin untuk diganti.

Tak hanya membuat rumah, mereka bahkan membuat perahu dari totora. Mereka hidup secara sederhana dengan memancing ikan, memasak di atas tungku yang dialasi  batu untuk mencegah terbakarnya totora. Tanpa listrik dan teknologi apapun. Sekarang kehidupan mereka agak berubah dengan banyaknya turis yang berkunjung. Mereka mendapat penghasilan tambahan dengan membuat dan menjual hasil kerajinan tangan kepada pelancong yang berkunjung.

Thilafushi



Pulau ini adalah sisi gelap Maladewa yang terkenal memliki pantai bagus dan indah. Pulau Thilafushi merupakan sebuah pulau artifisial, yang sebelumnya merupakan sebuah laguna dengan panjang 7 km dan lebar sebesar 200 m. Berawal dari sebuah pembicaraan tentang solusi penanganan limbah dan sampah di Kota Mali, ibukota negara Maladewa. Tahun 1992 operasi tersebut dilaksanakan, dengan menimbunkan sampah-sampah kota ke dasar laguna, lalu melapisinya kembali dengan pasir serta unsur tanah lainnya sehingga terlihat padat, salah satunya dengan pasir putih agar terlihat lebih alami.

Namun sekarang, dengan kunjungan lebih dari 10,000 wisatawan per minggu ke Maladewa, telah memperluas area timbunan hingga 50 hektar. Selama 24 tahun dari awal pembuatan hingga sekarang, pulau tersebut penuh dengan sisa pembuangan dan diprediksi dalam delapan tahun ke depan, pulau ini tidak akan menampung lebih banyak sampah lagi. Tentu pembaca tidak ingin hidup bersisihan dengan sampah sebanyak itu, bukan? Sebaiknya kita sadar akan kebersihan dan meminimalisasi hal yang dapat menilbulkan sampah.

Pulau Cranog



Selanjutnya adalah pulau yang berada di negara Islandia dan Skotlandia. Kalau Pulau Uro terbuat dari rerumputan yang diikat, Pulau Cranog terbuat dari bahan kayu seluruhnya. Pada awal masa sejarah di Irlandia, Cranog sangat terkenal. Inilah rumah peristirahatan bagi para raja, pedagang kaya, dan para bangsawan. Namun, Cranog juga digunakan untuk tempat tinggal suku-suku yang ingin terpisah dari masyarakat umum. Beberapa Cranog telah berdiri sejak tahun 500 SM, dan beberapa masih bertahan dan digunakan hingga abad 17.

Salah satu cranog terbaik terdapat di sekitar Kenmore, di Perthshire, di bagian selatan Danau Tay. Cara pembuatan Cranog bermacam-macam. Ada yang dengan menumpuk-numpuk kayu. Kayu yang terletak di dasar, ujungnya tajam agar bisa menancap pada dasar tanah.Tentu saja kayu-kayu ditumpuk dengan aturan tertentu sehingga bangunan di atasnya bisa kokoh. Ada juga yang menambahkan batu-batu di sekeliling kayu. 
Tentunya Pulau Cranog lebih kokoh daripada Pulau Uro yang harus diperbaiki setiap hari karena karakter rumput yang rentan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar