Burger Project yang didirikan Chef Neil Perry sudah berdiri sekitar dua tahun. Restoran ini didirikan khusus untuk membantu para pengungsi dan pengangguran yang masih menjadi masalah besar di Australia.
Namun jangan remehkan masakan buatan pengungsi. Pada tahun 2015, Burger Project diganjar sebagai kafe burger terbaik di Australia. Neil Perry memang tidak main-main menjalankan proyeknya itu. Dia benar-benar menekankan kualitas dari masakan yang dijual kepada pelanggan.
Sebagai chef, Neil benar-benar tahu bagaimana cara membuat burger yang enak. Hal itu lah yang diajarkan kepada para pegawainya.
Baca Juga http://rajapoker88kerenbanget.com/2016/08/19/lah-paskibraka-kbri-canberra-berbagai-sekolah-luar-negeri/
"Kami sangat serius menjalankan proyek ini. Burger yang kami jual adalah yang terbaik," kata Neil kepada detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International.
detikcom lalu mencoba burger buatan para pengungsi di Burger Project. Dan memang benar, burgernya sangat enak dengan daging yang sangat lembut. Sebagai makanan cepat saji, rasa burger yang disajikan di Burger Project sangat nikmat. Apalagi Neil hanya membanderol burger dengan harga AUD 10 (sekitar Rp 100 ribu).
Neil sedikit memberi bocoran kepada kami untuk bisa membuat burger yang nikmat. Kunci sebuah burger ada pada daging. Nah, Neil menggunakan daging segar untuk setiap burger yang dia jual.
"Semua daging kami sangat segar. Baru kami buat menjadi burger setelah dipesan. Selain itu tentu saya juga menambahkan beberapa bumbu," jelas Neil. Daging sapi yang menjadi isian burger memang sangat lembut. Meski hanya diberi bumbu minimalis, namun rasa daging tetap enak.
Seorang pelanggan Burger Project, Jason Embery mengakui nikmatnya burger buatan para pengungsi itu. Jason sering datang ke Burger Project karena rasanya yang benar-benar menggugah selera.
"Burgernya memang sangat nikmat. Aku bahkan tak tahu kalau burger ini dimasak para pengungsi, baru aku tahu dari Anda. Aku sering ke sini karena memang rasanya yang enak," tutur Jason.
Burger Project yang buka dari pagi hingga malam memang selalu dibanjiri pengunjung. Sebuah restoran Burger Project yang berada di salah satu pusat perbelanjaan di Sydney akan penuh sesak di jam makan siang dan jam pulang kantor. Bahkan, pengunjung harus rela mengantre untuk mendapatkan burger idamannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar