Dalam catatan sejarah, manusia pemakan daging manusia lainnya memang sudah ada sejak dulu. Praktek memakan daging semasa atau biasa di sebut istilah kanibalisme ini sudah ada sejak dulu dan dilakukan oleh berbagai suku di berbagai negara. Salah satunya di Indonesia, ironisnya praktek yang bisa dikatakan sangat keji ini masih dilakukan oleh suku-suku yang belum tersentuh dunia modern.
Adapun praktek kanibalisme yang dilakukan oleh suku di pedalaman tak pernah lepas dari suatu kepercayaan, ritual, kebanggaan, serta alasan adu kekuatan dengan suku lainnya. Seperti ketika terjadi perang dan musuh yang kalah dan menjadi tangkapan pemenang akan dijadikan makanan atau persembahan kepada dewa yang di puja. Memang bagi kita yang sudah mempraktekkan budaya modern menganggap kanibalisme ini sungguh tak manusiawi, namun bagi mereka kegiatan ini harus selalu dilakukan.
Namun sebagian tempat, beberapa suku yang telah menerima dunia luar sedikit demi sedikit telah meninggalkan kebiasaan membunuh dan memakan daging manusia yang dirasa tidak manusiawi oleh orang banyak. Namun sebagian lagi masih mempertahankan dan tak segan-segan juga membunuh orang luar yang dianggap mengganggu kehidupan mereka.
Berikut RajaPoker88 informasikan 6 suku pemakan daging manusia (kanibalisme) paling berbahaya dan haram untuk Anda dekati. Silahkan disimak kawan :
Kegiatan Kanibalisme Suku Aztec
RajaPoker88- Dalam catatan sejarah Suku Aztec adalah sebuah peradaban yang ditemukan oleh pelaut terkenal Dunia Columbus di benua Amerika. Dikatakan suku ini merupakan suku paling brutal di dunia. Hal tersebut dikarenakan hampir setiap tahunnya Suku Aztec selalu membuat persembahan daging manusia untuk di jadikan pengorbanan untuk dewa yang mereka sembah.
Dalam upacara tersebut tetua suku akan mengambil jantung dari orang yang dijadikan perembahan serta memasak daging-dagingnya yang kemudian akan dimakan oleh semua orang. Menjijikan!
Kanibalisme Mengerikan dari Suku Karibia
RajaPoker88- Dalam catatan sejarah sebelum agama Kristen mencapai peradaban Karibia Asli dikatakan jika suku karibia adalah perwujudan suku yang menyeramkan. Di katakan Suku Karibia adalah suku pertama di dunia yang ditemukan dan telah memakan daging manusia. Para pelaut di masa lalu menyebut suku Karibia dengan julukan The Carib People of The Lesser Antilles.
Nama tersebut diberikan oleh colombus dalam catatannya dengan menyebut nama “caniba” (yang merupakan kata lain dari kariba yang artinya “orang yang memakan orang”). Para suku karibia ini biasanya melakukan kanibalisme kepada musuhnya,namun semenjak masuknya agama kristen kesana,perlahan lahan budaya itu mulai hilang.
Kegiatan Kanibalisme Suku Indian Karankawa Amerika
Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kasus sperti di tahun 1768 seorang pendeta dari Spanyol mengatakan jika ia menyaksikan dan merekam langsung sebuah ritual yang dilakukan oleh suku Indian Karankawa kepada musuhnya yang mereka sandera. Dikatakan mereka mengelilingi korban dan secara bergantian menguliti dan memotong dagingnya lalu kemudian memakannya di mata korban. Sungguh mengerikan bukan?
Kanibalisme Menyeramkan Ala Suku Fiji Asli
- Sebagai destinasi wisata Fiji merupakan pulau kecil di lautan Pasifik dengan sejuta keindahan, banyak orang yang senang dan bahkan mengatakan Fiji sebagai surga dunia yang tak ternilai harganya. Namun siapa sangka di balik indahnya alam di pulau fiji ternyata ada sebuah kisah yang begitu menyeramkan. Dikatakan jika suku asli di tanah Fiji adalah sosok kanibal yang sangat mengerikan.
Hal ini diakui langsung oleh kepala suku di tanah tersebut, dengan bangga ia menceritakan telah memakan hampir seribu daging manusia yang ia bunuh. Memang praktek kanibalisme di tanah surga ini sudah terjadi sejak nenek moyang mereka, dimana belum ada budaya luar yang masuk praktek kanibalisme adalah suatu rutinitas di kalangan penduduk fiji Asli. Biasanya yang menjadi menu santapan adalah musuh yang tewas dalam peperangan antar suku. Mayat musuh yang tewas dijadikan santapan beramai-ramai.
Kanibalisme Oleh Suku Korowai di Era Modern
- Dikatakan jika Suku Korowai adalah satu-satunya suku pedalaman di tanah Timur Indonesia yang masih mempertahankan adat kanibalisme dalam kegiatan sehari-harinya. Suku ini menetap di sebelah selatan Pulau Papua yang di apit oleh dua sungai besar dan gunung-gunung. Daerah ini sulit untuk di akses dan menjadi tempat yang nyaman bagi Suku Korowai untuk beraktivitas.
Keberadaan Suku Korowai, atau terkadang disebut Kolufu, ini baru diketahui pada dekade 1970-an, ketika seorang misionaris Kristen datang ke sana dan hidup bersama warga setempat. Misionaris ini bahkan berhasil mempelajari bahasa Awyu-Dumut, yaitu bahasa di wilayah tenggara Papua.
Masyarakat Korowai sehari-hari hanya mengenakan pakaian dari dedaunan. Mereka dikenal sebagai pemburu ulung, dan memiliki berbagai bentuk senjata yang disesuaikan dengan buruannya. Untuk membunuh babi hutan, misalnya, mereka memiliki tombak khusus yang berbeda dari tombak untuk menebang sagu, atau bahkan untuk membunuh manusia.
Berdasarkan informasi dari Kembaren, masyarakat Korowai sejauh ini masih memiliki kebiasaan memakan daging manusia. Namun ritual ini sudah jauh berkurang sejak mereka mulai mengenal dunia luar.
Masyarakat Korowai tidak mengonsumsi daging manusia secara sembarangan. Sebab, berdasarkan kepercayaan setempat, suku Korowai hanya membunuh manusia yang dianggap melanggar aturan terhadap kepercayaan mereka. Misalnya, jika seseorang diketahui sebagai tukang sihir atau disebut khuakhua. Warga yang dicurigai sebagai khuakhua akan diadili. Jika banyak bukti kuat yang memberatkannya, dia akan segera dibunuh dan dimakan.
Kanibalisme Suku Maori di Tanah Kangguru Selandia Baru
- Terakhir suku kanibal yang ditakuti karena keganasannya adalah suku maori. Suku ini merupakan suku asli yang berdiam diri di tanah Selandia baru. Kegiatan kanibalisme yang dilakukan suku Maori terdokumentasi dengan sangat baik. Kanibalisme sudah menjadi bagian dari kebudayaan maori,dan mereka tidak pernah berhenti memakan musuhnya.
Ketika kapal Inggris, The Boyd, berlabuh dan para awaknya membunuh anak dari kepala suku maori, para pejuang suku maori membalas dendam dengan membunuh dan memakan 66 awak kapal tersebut.kejadian ini yang akhirnya terkenal sebagai “body massacre”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar