Senin, 28 November 2016

Indonesia dinilai terlalu toleran pada asing Persoalan bendera CHINA



Anggota Komisi I DPR RI, Elnino H Mohi, geram menanggapi pengibaran bendera China di Pulau Obi, Maluku Utara. Elnino menegaskan, pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang sengaja mengibarkan bendera China saat peresmian Ground Breaking Ceremony Projek Smelter, PT Wanatiara Persada.

"Indonesia ini bangsa yang seringkali terlalu toleran kepada asing. Apa-apa dikasih asing. Apa-apa mengalah kepada asing. Mestinya kita lebih dulu memperkuat diri kita sendiri, berdiri di kaki sendiri (Berdikari), sebelum toleran kepada asing," kata Elnino saat dihubungi, Senin (28/11).





Menurutnya, pengibaran bendera China itu merupakan pelanggaran serius bagi kedaulatan NKRI. Sehingga, harus disikapi dan mendapatkan tindakan tegas dari pemerintah.

"Bendera asing ditancapkan di bumi Indonesia, bagi saya, bukanlah hal yang substansial, tetapi penting juga karena berkaitan dengan simbol-simbol penguasaan dan kedaulatan," tegas dia.

Ditambahkannya, masalah tenaga kerja seharusnya juga menjadi sorotan. Sebab, seharusnya tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Pemerintah harus memberikan pelatihan kepada tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.



https://goo.gl/yfJY49


"Nah, ini yang lebih penting. Mestinya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di situ. Mengingat pengangguran kita juga banyak. Selalu saja alasan klasik yang dipakai adalah tenaga kerja Indonesia tidak kompeten," ungkapnya.

"Padahal, kalau memang tidak kompeten, maka dilatih dulu dong tenaga kerja kita, baru bikin proyeknya. Sayang kalau anak bangsa ini hanya menjadi penonton di negerinya sendiri," pungkas Elnino.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar