Rabu, 04 Januari 2017

Banyak Anak ke Ladang Ketimbang Belajar Menjadi Dasar Gerakan Rp 1.000 per Hari

Banyak Anak ke Ladang Ketimbang Belajar Menjadi Dasar Gerakan Rp 1.000 per Hari



Meningkatkan mutu pendidikan anak di kawasan pinggiran Danau Toba, Yayasan Alusi Tao Toba melaksanakan Gerakan Rp 1.000. Dana yang terkumpul akan dipergunakan untuk mengelolah Bimbingan Belajar Satu Tumba (Bimbel Samba) yang diperuntukkan kepada anak kelas 6 SD hingga 3 SMP di lima sopo belajar yang dikelolah Yayasan Alusi Tao Toba.

"Kita akan buka bimbel. Masyarakat umum bisa berdonasi Rp 1.000 per hari selama satu tahun untuk menyukseskan progam ini," kata founder Yayasan Alusi Tao Toba, Togu Simorangkir saat dihubungi www.tribun-medan.com, Rabu (4/1/2017).

Sedangkan kepada orangtua anak, Togu mewajibkan untuk mendonasikan satu tumba atau satu liter beras kepada pihaknya.
Hal ini sebut Togu, sebagai wujud komitmen kepada orangtua agar memberikan anaknya durasi belajar yang lebih banyak dibandingkan untuk berkerja di ladang.

"Kawasan Danau Toba dapat kita sebut arena pekerja anak. Banyak anak disuruh ke ladang dari pada belajar. Kami wajibkan berdonasi satu liter beras sebagai wujud komitmen orangtua kepada Yayasan Alusi Tao Toba. Semua anak bisa ikut bimbel asal ada satu liter beras, agar saat proses bimbel anak jangan lagi disuruh ke ladang," sambungnya.

Ia menceritakan, sewaktu awal membuka sopo belajar, musuh paling besar Yayasan Alusi Tao Toba adalah orangtua. Kehadiran sopo belajar disebut-sebut sebagai alasan anak untuk tidak ke ladang. Namun belakangan hal-hal seperti ini mulai memudar.

"Ada 300-700 anak yang sering datang ke sopo. Awalnya berat untuk menyadarkan orangtua. Tapi setelah beberapa anak mulai berpestasi, orangtua sudah percaya," jelas Togu.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam gerakan Rp 1000 ini dapat mengirimkan nama, nomor telepon dan email melalui aplikasi Whatsapp ke 0813 1880 8408.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar